Joko Wahyudiono sebagai Penyelidik Bumi Ahli Muda (Foto: sumedangonline.com) |
Zumedang.Biz.id. 7 Januari 2023 - Kabupaten Sumedang, sebuah daerah yang sebelumnya tidak begitu dikenal secara luas, mendadak menjadi sorotan setelah mengalami gempa tektonik yang mengakibatkan kerusakan signifikan di berbagai wilayahnya. Dalam peristiwa ini, tim ahli geologi yang dipimpin oleh Joko Wahyudiono menjalankan misi eksplorasi yang telah menghasilkan temuan baru dan original tentang sesar aktif yang menjadi penyebab utama kerusakan tersebut. Dalam Geoseminar Mengupas Gempa Sumedang yang diselenggarakan pada Jumat, 5 Januari 2023, Joko Wahyudiono memaparkan hasil penelitian yang signifikan dan menarik.
Menurut Joko Wahyudiono, segmen sesar Cipeles merupakan sesar aktif yang memegang peran utama dalam peristiwa gempa dan kerusakan yang terjadi di Kabupaten Sumedang. Temuan ini dianggap sebagai penemuan baru yang dapat membantu pemahaman lebih lanjut tentang potensi gempa di wilayah ini. "Bahwa yang kita ukur dilapangan adalah betul-betul penemuan baru dan original. Bahwa segmen Sesar Cipeles adalah yang mengakibatkan kerusakan di daerah Babakan Hurip," ungkapnya.
Menjelajahi Keaktifan Sesar Cipeles
Keberhasilan tim ahli geologi dalam mengidentifikasi Sesar Cipeles sebagai sesar aktif memberikan wawasan baru tentang sejarah dan risiko gempa di Kabupaten Sumedang. Keaktifan sesar ini diperkuat dengan pengamatan langsung di lapangan pasca gempa tektonik yang mengguncang wilayah tersebut. "Sesar ini muncul dipermukaan, memotong lapisan tanah dan juga memotong rumah, merobohkan beberapa rumah di situ. Jadi memang tidak terbantahkan bahwa Segmen Cipeles ini sebuah sesar aktif," jelas Joko Wahyudiono.
Pentingnya penelitian ini tidak hanya terletak pada pengenalan terhadap keberadaan sesar aktif, tetapi juga pada pemahaman tentang tingkat potensi kerusakan yang dapat disebabkannya. Wilayah sekitar Sesar Cipeles kini menjadi fokus perhatian para ahli bencana dan pemerintah setempat untuk merancang strategi mitigasi dan rencana darurat yang lebih efektif.
Pemetaan Modern untuk Analisis Lebih Mendalam
Geoseminar yang diadakan oleh tim ahli geologi tidak hanya memberikan penjelasan verbal, tetapi juga menghadirkan hasil pemotretan udara dan pengukuran struktur geologi pada bedrock dan batuan permukaan. Penggunaan teknologi modern ini memungkinkan para ahli untuk mendapatkan gambaran yang lebih mendalam tentang dampak gempa dan kondisi geologi setelah peristiwa tersebut.
Melalui pemetaan udara, para ahli dapat memvisualisasikan perubahan signifikan dalam topografi dan kondisi lahan di sekitar Sesar Cipeles. Pengukuran struktur geologi memberikan pandangan yang lebih akurat tentang deformasi tanah dan batuan, memungkinkan tim untuk memahami bagaimana sesar ini berperan dalam menyebabkan gempa dan dampaknya.
Penemuan Arang Kayu: Indikasi Paleodebris
Selain Joko Wahyudiono, Sukahar Eka Saputra, Penyelidik Bumi Ahli Muda dari Pusat Survei Geologi, juga memberikan kontribusi yang signifikan dalam penelitian ini. Sukahar menemukan arang kayu pada lapisan batulempung di zona patahan Cipeles. Penemuan ini dianggap sebagai indikasi Paleodebris atau longsoran purba yang terjadi akibat gempa masa lalu.
"Apakah itu longsoran purbanya akibat tektonik masa lalu atau apa? Masih jadi misteri bagi kita. Dan rencananya kita akan melakukan datting untuk menentukan umur absolute dari arang tersebut. Mudah-mudahan terjawab misteri dari Paleodebris di daerah tersebut," ungkap Sukahar Eka Saputra.
Penemuan arang kayu ini membuka pintu menuju pemahaman lebih lanjut tentang sejarah gempa di Kabupaten Sumedang. Melalui datting, proses penentuan umur absolute dari arang kayu ini dapat memberikan informasi lebih lanjut tentang kapan gempa-gempa masa lalu terjadi dan seberapa besar dampaknya. Informasi ini menjadi kunci dalam mengembangkan strategi mitigasi yang lebih efektif dan memahami risiko gempa di masa mendatang.
Implikasi dan Tindak Lanjut
Penelitian ini tidak hanya memberikan temuan menarik bagi dunia ilmiah, tetapi juga memiliki implikasi langsung terhadap masyarakat Sumedang dan wilayah sekitarnya. Dengan mengetahui keberadaan dan keaktifan Sesar Cipeles, pihak berwenang dapat mengambil tindakan lebih lanjut untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan mitigasi risiko bencana.
Tindak lanjut yang direkomendasikan mencakup pemantauan terus-menerus terhadap aktivitas sesar, peningkatan infrastruktur tahan gempa, dan edukasi masyarakat tentang tindakan yang harus diambil dalam situasi gempa. Langkah-langkah ini diharapkan dapat mengurangi dampak negatif dari potensi gempa di masa depan dan melindungi nyawa serta harta benda masyarakat.
Kesimpulan
Penelitian yang dilakukan oleh tim ahli geologi di Kabupaten Sumedang telah membawa terang baru terkait dengan potensi gempa di wilayah tersebut. Temuan tentang Sesar Cipeles sebagai sesar aktif dan indikasi Paleodebris memberikan kontribusi besar terhadap pemahaman risiko bencana di masa lalu dan masa depan. Dengan memanfaatkan teknologi modern dan pendekatan ilmiah, tim geologi telah menciptakan dasar pengetahuan yang kuat untuk membantu masyarakat Sumedang menghadapi ancaman gempa dengan lebih baik.